Minggu, 05 Mei 2013

THE BANG*S KURAWA



Sekilas Info
kita lah sang The Bang*s Kurawa yang tengah merintis kehidupan untuk masa depan yang lebih baik. Berangkat dari beberapa perbedaan yang memadupadankan kita semuaa menjadi saudara,teman,sahabat dan kerabat. The Bang*s Kurawa adalah suatu species species kelas manusia yang tergolong dalam marga Tjah Brisik Day yang mengedepankan suatu kebersamaan dalam perbedaan.
ini lah The Bang*s Kurawa Rieza Leoners Rinnii Chan d'LavigneLevine Kendra Jiwata Deni Ardiyanto. Salah satu ritual khusus dalam pertemuan para The Bang*s Kurawa adalah memainkan suatu hal yang sungguh amat sangat keramat bagi The Bang*s Kurawa, entah itu dengan konsekuensi yang memberatkan bagi salah satu dari mereka.
"Kalau bagi saya pribadi sih ya mengapa hanya kita berempat saja yang bisa begitu akrab" kata Rieza Leoners yang biasa di panggil dengan nama Tante.
"iya, saya juga berharapnya semua para peserta WRC itu bisa bersahabat dengan begitu akrabnya seperti kita para The Bang*s Kurawa.” Minggu, 5 Mei 2013, Rini mengatakan hal demikian saat konferensi pers berlangsung sabtu dini hari kemarin.
“tidak hanya itu saja yang kita harapkan. Dari The Bang*s Kurawa sendiri pun mempunyai ritual lain yang menambah kekhidmatan acara rapat.” Deni, pengemuka The Bang*S Kurawa.
“yaaa, mereka bertiga memang betul sekali. Dan hanya sayalah yang sangat paling mampu merasakan hal yang di maksud oleh Bang*s Deni. Dan beberapa resiko yang paling memberatkan saya adalah mengapa hanya saya saja merakanannya” komandan Slamet jiwata menuturkan demikian di publik.
“Sudahlah Bang*s, saya dan Rini yang mampu membuat anda demikian. Anda tidak akan menemukan hal seperti ini di luar sana. Hanya kita kita saja yang mampu anda merasakan konsekuensi yang anda buat sendiari. Betul tidak Bang*s Deni?” Rieza menuturkan pembelaannya kepada pihak yang bersangkutan.
“Ya, apa yang di katakan Tante itu sangat benar adanya. Tapi ittu semua hanyalah hiburan ritual yang sungguh wajib di The Bang*s Kurawa ini. Tanpa itu semua The Bang*s Kurawa tidak akan berarti apa-apa.”
“ya tapi hanya saja karena waktu, kita akn jarang bertemu lagi. Setelah kita menerima pengumuman kelulusan mungkin kita akan jalan sesuai dengan jalan kita masing-masing. Namun komunikasi kita tetap harus jalan.”
“apapun yang terjadi The Bang*s Kurawa harus tetap satu, jika satu sakit, maka sakit semua. Jika satu susah maka susah semua tak ada kata deskriminasi bagi kita walau nyatanya kita memang sangat berbeda.”
“tapi itu lah kita”
Konferensi Pers yang di lakukan sabtu dini hari itu telah memenuhi kesepakatan bahwasanya The Bang* Kurawa di resmikan pada tanggal 7 Mei 2013.

Selasa, 05 Maret 2013

REVIEW LAGU "SEPARUH AKU" NOAH


“Separuh Aku” NOAH
Penyayi : noah
Pencipta : ryan d’masiv & ariel
Genre : pop
Durasi : 04.27 menit
Tanggal rilis : 16 September 2012.
Album : seperti seharusnya
Tentang NOAH
Anggota : Ariel (vokal, gitar, tamborin),Uki (gitar),Lukman (gitar),Reza (drum),David (kibor, piano)
Personel Tambahan :Ihsan - bass (2009–sekarang),Lucky - bass (2006–2008)

Pada 16 September 2012, Noah merilis album pertama bertajuk Seperti Seharusnya. Lagu andalan album ini Seperti Seharusnya adalah Separuh Aku dan Hidup Untukmu Mati Tanpamu (H.U.M.T).
Lagu Separuh Aku merupakan soundtrack sebuah sinetron berjudul Separuh Aku yang ditayangkan di RCTI.
Sinetron ini diproduksi oleh SinemArt.
Separuh aku adalah singel terbaru dari Band Noah yang dirilis pada tanggal 16 September 2012.  Meski Band Noah masih baru tetapi bukan berarti masyarakat merasa asing dengan mereka. Grup musik yang dulunya bernama Peterpan ini memang berhasil menjadi cerita dimana-mana saat ini. Karna berhasil membuat gebrakan baru yang spektakuler dan mendapat respon positif di dunia musik indonesia.
Saat pertama kali di dengar terutama dari Keyboard David dan ditambah petikan gitar UKI, Lagu Separuh NOAH ini memang terasa berbeda dari lagu-lagu Peterpan sebelumnya. Tapi memang harus di akui magnet Ariel memang masih sangat kuat lewat suara khas nya mampu sedikit meredam perubahan gaya musik yang mereka lakukan. Setelah berkali-kali di dengar kuping akan mulai terbiasa dan mulai bisa menikmati lagu keren ciptaan David NOAH ini.
Setelah Kompasianer mendengar lagu nya berkali-kali taukah kompasianer makna sebenarnya dari lagu tersebut? Karna setelah bertanya ke beberapa teman, saya mendapatkan jawaban kalau makna dari lagu separuh aku adalah jeritan hati seseorang laki-laki yang merasa kalau kekasihnya itu adalah separuh dari belahan jiwa nya. Tetapi kekasihnya tersebut tidaklah lagi mau melanjutkan hubungan mereka.
menggambarkan seseorang yang tidak belajar dari kesalahannya dimasa lalu. Selalu saja mengulang kesalahannya yaitu terjebak pada kisah cinta yang rumit dan mungkin saja sosok gadis di klip album NOAH itu adalah pacar rahasia atau selingkuhan seseorang tersebut.
ingin mewakili suara hati seseorang  tersebut. Karna ada pertentangan di dalam dirinya tentang apa yang dilakukannya ini. Dan suara hatinya tersebut ingin membuat seseorang tersebut mengerti kalau gadis itu bukanlah cinta sejatinya.
semakin kuat suara hati seseorang tersebut ingin mengingatkan agar mendengarkannya. Jangan lagi seperti ini ayo sudahi saja, aku gak mau kamu terluka terus seperti ini. Kamu akan menderita kalau melajutkan ini karna memang dia bukan milik mu. Dengarkan lah aku karna suara aku adalah separuh dari dirimu.
Suara hatinya kembali berbicara kalau dia gak pernah sendiri menghadapi masalah yang dihadapinya. Dia akan selalu ada menguatkan, dia akan selalu ada kapanpun dimanapun, walau saat dia jatuh dia akan selalu setia bersama seseorang tersebut karna dia atau suara hatinya tersebut adalah bagian dari dirinya sendiri atau separuh dari dirinya sendiri.
luka seseorang tersebut juga adalah luka suara hatinya. Karna memang dia atau suara hatinya juga adalah bagian dari dirinya yaitu separuh dari dirinya. Tapi sayang seseorang tersebut tidak mau mendengarkan suara hatinya tersebut. Karna diakhir klip tersebut seseorang tersebut malah memecahkan kaca sebagai simbol menghilangkan suara hatinya tersebut. Dan setelah suara hatinya tersebut itu menghilang seseorang tersebut kembali melanjutkan kisah cinta yang rumit bersama gadis tersebut. Ini ditandai di akhir klip tersebut seseorang tersebut berpelukan dengan gadis tersebut.
Jadi kesimpulan makna dari lagu Noah tersebut adalah menceritakan pertentangan di dalam diri sesorang yang sedang menjalani hubungan atau kisah cinta yang sangat rumit. Suara hatinya berusaha untuk mengingatkannya untuk mengakhiri kisah cinta yang rumit tersebut agar seseorang tersebut tidak semakin dalam menderita.
On 16 September 2012, Noah released their first album titled As should. As the album's title song is supposed to Half Off For you I and Life Without You (HUMT).
Half the song is the soundtrack of a soap opera I called half I aired on RCTI.
This soap opera produced by SinemArt.
Half of me is the latest single from the band Noah was released on 16 September 2012. Although the band is new but Noah does not mean that people are unfamiliar with them. Music group formerly called Peterpan is indeed managed to be the story everywhere nowadays. Karna managed to create a spectacular new breakthrough and received a positive response in the music world of Indonesia.
The first time at the hearing, especially from David keyboard and guitar plus UKI, Half NOAH song it feels different from previous Peterpan songs. But it must be recognized magnet Ariel is still very strong through his distinctive voice slightly muffled able to change the style of music they do. Having heard many times in the ears will start to get used to and start to enjoy a cool song David NOAH's creation.
After kompasianer hearing his songs many times taukah kompasianer the true meaning of the song? Karna after asking a few friends, I get the answer that the meaning of the song I was half the person's heart cry of men who feel that lover is half of her soul mate. But her boyfriend is not longer willing to continue their relationship.
describes a person who does not learn from past mistakes. Always repeat the mistake that is stuck in a complicated love story and may be a girl in this clip NOAH album is a secret boyfriend or someone the affair.
to represent the person's conscience. Because there is a conflict within himself about what she has done. And her heart is to make the person understand that she was not her true love.
the stronger one's conscience is to remind that listen. Never again let's cut like this, I do not want you to get hurt on like this. You will suffer if this melajutkan because he does not belong to you. Listen to the sound because I was I was half of you.
The voice spoke again her if she does not have to face his problems alone. He will always be braced, he will always be there whenever wherever, even when he falls he will be faithful with such a person because he or his conscience is part of himself or of his own half.
The injured person was also wounded conscience. Karna was her or her voice also was a part of him that half of him. But unfortunately someone does not want to listen to the heart sounds. The end of the clip because someone is actually breaking the glass as a symbol of conscience omit it. And after the sound of his heart was gone someone is back continuing the story of the complicated love with the girl. It marked the end of the clip the man to cuddle with the girl.
So the conclusion is the meaning of the song is telling Noah conflict within someone who is in a relationship or a very complicated love story. Conscience trying to remind her to put an end to the complicated love story so that someone is not getting the pain.

Senin, 04 Maret 2013

TANAH SURGA . . . KATANYA

Tanah Surga... Katanya adalah film drama Indonesia yang akan dirilis pada 15 Agustus 2012. Film ini disutradarai oleh Herwin Novianto. Film ini dibintangi oleh Osa Aji Santoso dan Fuad Idris.

Sinopsis

Hasyim, mantan sukarelawan Konfrontasi Indonesia Malaysia tahun 1965 hidup dengan kesendiriannya. Setelah istri tercintanya meninggal, ia memutuskan untuk tidak menikah dan tinggal bersama anak laki-laki satu-satunya yang juga menduda Haris dan dua orang anak Haris bernama Salman dan Salina. Hidup di perbatasan Indonesia Malaysia membuat persoalan tersendiri, karena masih didominasi oleh keterbelakangan dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Masyarakat perbatasan harus berjuang setengah mati untuk mempertahankan hidup mereka, termasuk keluarga Hasyim, namun kesetiaan dan loyalitasnya pada bangsa dan Negara membuat Hasyim bertahan tinggal.
Haris anak Hasyim, memilih hidup di Malaysia karena menurutnya Malaysia jauh lebih memberi harapan bagi masa depannya. Dia juga bermaksud mengajak seluruh keluarga pindah ke Malaysia termasuk bapaknya. Astuti, seorang guru sekolah dasar di kota datang tanpa direncanakannya. Ia mengajar di sekolah yang hampir rubuh karena setahun tidak berfungsi. Tak lama berselang dr. Anwar, seorang dokter muda datang ke daerah itu, karena tidak mampu bersaing sebagai dokter professional di kota. Salman dan Salina gembira hatinya karna kedatangan guru Astuti dan dr. Anwar, yang oleh penduduk dikenal dengan sebutan dokter intel.



Hashim, a former volunteer Indonesia Malaysia confrontation in 1965 to live with his solitude. After his beloved wife died, he decided not to marry and live with a boy the only one that is also a widower and two children Haris Haris named Salman and Salina. Living on the border of Indonesia Malaysia makes its own problems, because it is still dominated by the retardation in development and economic growth. Border communities have to fight desperately to preserve their lives, including the family of Hashim, but fidelity and loyalty to the nation and the state to make Hashim last stay.

Haris Hashim son, chose to live in Malaysia because he thinks Malaysia is much more promising for the future. He also intends to invite the whole family moved to Malaysia, including his father. Astuti, an elementary school teacher in the city came without any planning. He taught at school that almost collapsed because a year is not working. Not long ago dr. Anwar, a young doctor came to the area, unable to compete as a professional doctor in the city. Salman and Salina joy of heart because the arrival of teachers Astuti and dr. Anwar, who was the resident physician known as intel.

BATAS

BATAS INFO:

Producer : Marcella Zalianty
Director : Rudi Soedjarwo
Producer (Company) : Keana Production
Language : Indonesian
Genre : Drama
Classification : U
Release Date : 2011
Script: Slamet Rahardjo Djarot
Cast: Marcella Zalianty, Arifin Putra, Ardina Rasti, Jajang C Noer, Piet Pagau, Marcell Domits, Alifyandra

BATAS SYNOPSIS:

Jaleswari, with her full ambition and confidence is volunteered to take the responsibility to improve the performance of CSR programs in education which are discontinued without reason. She undertakes to enter border areas in the jungle of Borneo and promised will fix it within two Weeks. It turned out that a Will is not necessarily in line with reality. Border areas in the jungle of Borneo has her own life pattern.
They have a different point of view of understanding the meaning of the border line. Inner conflict occurred when she was caught on humanitarian issues far more interesting and touching than the company’s data which are very theoretical because in essence the problem is very relative sense and has a different truth.
Jaleswari is in the boundary options. The forest and lifestyle of the people has to realize herself that her efforts to improve people’s lives can not be separated with local customs. Jaleswari really understand Adeus, a teacher who is trusted for the education program, Now become a quiet and apathetic, because the company wants the education system in Jakarta, not in accordance with the wishes of the community. Citizens prefer to be workers who promised to get rich by person named Otik. One of the victims were Ubuh, TKI worker who escaped from neighboring countries. The Dayak people, Ubuh not only have an allotted protection but also the warmth and friendliness that makes it fade slowly recovering from the trauma
This human tragedy, change Jaleswari thinking. All events took place before his eyes. Soul shake and Commander Adayak, chieftain led her to understand the “forest language” which explores the respect and Love for no damage and instead to maintain and enhance human dignity and his environment. Jaleswari step very helpful for Arif as an instrument of the republic in camouflage and deployed in the border region.
Can Jaleswari rise, past the limit and continue to fight for better lives of the people?
Sinopsis : Jaleshwari, dengan ambisi dan kepercayaan penuh,mengajukan diri untuk mengambil tanggung-jawab memperbaiki kinerja program CSR bidang pendidikan yang terputus tanpa kejelasan. Dia menyanggupi masuk ke daerah perbatasan di pedalaman Kalimantan dan menjanjikan dalam dua minggu Ketidakjelasan itu dapat diatasi.
Ternyata suatu kehendak belum tentu sejalan dengan kenyataan. Daerah perbatasan di pedalaman Kalimantan memiliki pola kehidupannya sendiri. Mereka memiliki titik-pandang yang berbeda dalam memaknai arti garis perbatasan. Mereka tidak terlalu perduli tentang Kawasan batas negara. Mereka hidup dengan kesadaran wawasan budaya Dayak yang tidak terpisahkan oleh demarkasi batas politik. Peristiwa kehidupan yang unik telah membawa Jaleshwari dalam situasai yang pelik. Konflik bathin terjadi ketika dia terperangkap pada masalah kemanusiaan yang jauh lebih menarik dan menyentuh perasaan dibanding data perusahaan yang sangat teoritis dan terasa kering karena pada hakekatnya masalah rasa sangat relatif dan memiliki kebenaran yang berbeda.
Jaleshwari berada dalam tapal batas pilihan. Karisma hutan dan pola hidup masyarakat telah menyadarkan dirinya bahwa upaya memperbaiki kehidupan masyarakat tidak bisa dipisahkan dengan adat istiadat setempat peristiwa kehidupan manusia yang melanggar adat dan mampu menyengsarakan sesamanya tergelar jelas di depan mata. Jaleshwari sangat memahami Adeus, seorang guru yang dipercaya menjalankan program pendidikan, kini menjadi pribadi pendiam dan apatis, karena sistem pendidikan yang diinginkan perusahaan di jakarta, tidak sesuai dengan keinginan masyarakat. Masyarakat lebih memilih untuk jadi tenaga kerja yang dijanjikan jadi kaya oleh penjual jasa bernama Otik. Salah satu korbannya adalah Ubuh, pekerja TKI yang melarikan diri dari negeri tetangga. Oleh masyarakat Dayak disana, Ubuh tak hanya beroleh perlindungan namun juga kehangatan dan keramahan yang perlahan membuatnya berangsur pulih dari trauma.
Tragedi kemanusiaan ini,merubah pemikiran Jaleshwari. Semua peristiwa terjadi di depan matanya jiwanya goncang dan Panglima Adayak, kepala suku menuntunnya memahami “Bahasa Hutan” yang mengetengahkan rasa hormat dan cinta untuk tidak merusak dan sebaliknya malah menjaga dan meningkatkan harkat manusia dan lingkungan kehidupannya. Langkah Jaleshwari sangshwariat membantu Arif sebagai instrumen negara yang dalam penyamaran dan ditugaskan di wilayah perbatasan. Mampukah Jale bangkit, melewati batasnya dan terus berjuang untuk kehidupan masyarakat yang lebih baik?

Jumat, 28 Desember 2012

SAMPIT

Sebenarnya, jauh sebelum kasus Sampit mencuat, sekitar 118 kilometer ke arah Palangkaraya, tepatnya di Desa Kerengpangi, Kecamatan Katingan Hilir terjadi pembantaian tokoh pemuda Dayak setempat. Namanya, Sendung. Tepatnya, di lokalisasi WTS Kerengpangi. Pada dini hari, sekitar pukul 01.00 WIB (16 Desember 2000). Sendung datang ke lokasi perjudian. Saat itu ,ada tiga warga Madura Mat Sura, Kacung dan Mat Suki sedang main judi dadu gurak. Sebenarnya, antara Sendung dan ketiga warga Madura itu sudah saling kenal.
Sendung dikenal sebagai tokoh pemuda Dayak yang disegani. Sedangkan tiga Madura tadi dikenal sebagai penguasa lokalisasi. Tiba-tiba, tangan Sendung menyenggol badan Mat Sura. Entah dipengaruhi minuman atau balas dendam, Mat Sura tidak terima. Cekcok lantas tak bias dihindari. Emil, pemuda Dayak, saat itu berusaha melerai. Tapi, tak dihiraukan. Mereka tetap saja cek cok. Kacung, salah satu teman Mat Sura pulang ke rumah sekitar 75 meter dari lokasi semula untuk mengambil celurit. Begitu sampai, tanpa ba bi bu lagi, Kacung membacokan ke tubuh Sendung. Sendung yang juga dikenal jagoan berusaha melawan. Tapi, karena dikoroyok, Sendung pun tersungkur dengan tiga luka bacok. Dada, leher dan perut. Sedangkan warga sekitarnya takut melerai. Versi keluarga Sendung berbeda. Kepada Jawa Pos, diceritakan bahwa saat itu, Sendung dijemput beberapa orang ke lokalisasi. Kabarnya, ada judi. Sendung yang selama ini getol melarang perjudian dadu gurak di wilayahnya datang. Tapi, Dewi, istri Sendung sudah membaca sepertinya ada rekayasa penciptaan suasana agar ada bentrokan. “Makanya, begitu warga Madura tersenggol langsung cek cok,” jelas salah satu keluarga Sendung. Esoknya, warga Dayak geger. Mereka pun ramai-ramai mencari tiga warga Madura yang membunuh Sendung. Tapi, ketiganya sudah lolos. Untuk melampiaskan kekesalnya, warga dayak membakari rumah karaoke, tempat perjudian, warung makan dan rumah.   Saat itu, ada sekitar 16 rumah ludes dilalap api. Lokalisasi itu sebetulnya milik Akong. Namun, pengelolaannya sehari-hari dipercayakan kepada tiga warga Madura tesebut. Kini, Akong melarikan diri setelah terjadi insiden itu.  Warga makin dongkol karena polisi sepertinya membiarkan pelakunya lolos. Bahkan, mereka mendengar kabar kalau sudahkabur ke Pulau Madura. Kedongkolan warga Dayak makin memuncak karena itu bukan kasus yang pertama. Setiap kali, ada warga Madura membunuh warga Dayak selalu lolos dan lari ke Madura. Kalau pun masuk bui tidak lama. Kawan atau keluarganya bias menebus. “Makanya, kekesalan warga Dayak sudah memuncak,” kata tokoh Dayak Sabran Akhmad kepada Jawa Pos. Kerengpanggi sebenarnya hanya dusun kecil di tepi jalan raya Tjilik Riwut, Palangkaraya Sampit. Tepatnya, di kilometer 99 jalan Cilik Riwut. Tapi, setelah ditemukan tambang emas sekitar tahun 1980-an, dusun yang sepi mulai menggeliat.  Warga luar berdatangan mendulang emas.n Tidak terkecuali warga Madura. Apalagi, sekitar tahun 1996 Sjamsul Nursalim lewat PT Ampahit Perdana membuka pendulangan emas secara besar-besran. Dusun yang semula tenang menjadi ramai dengan hadirnya pasar, toko, karaoke, mini market, bar, yang dilengkapi lokalisasi WTS. Seiring bertambahnya warga yang mendulung emas, angka kriminalitas makin meningkat.  Tiada hari tanpa perkelahian. Umumnya melibatkan warga Dayak dan Madura. Bahkan, Perengpangi biasa disebut Texas-nya Kalteng. Pencurian, perkelahian, perampokan, perebutan tanah adalah hal bisa di Krengpangi. Terhadap kenyataan itu, aparat keamanan seakan tak berdaya. Jarang warga Madura yang ditangkap akibat tindak kriminalnya. “Kekesalan itu menjadi terakumulasi hingga menimbulkan dendam kesumat bagi warga Dayak,” tandas Sabran. Prof H.K.M.A Usop, mantan Rektor Universitas Palangkaraya yang kini sebagai Ketua Presedium Lembaga Musyawarah Dayak Daerah Kalimantan Tengah (KPLMDDKT), mengakui kalau banyak pelanggaran, tindakan kriminal yang merugikan harta dan nyawa orang Dayak. Sebetulnya, setiap kali terjadi bentrok selalu diakhiri perdamaian. Tapi, setiap kali pula warga Madura melanggarnya. Begitu seterusnya. “Paling tidak sudah ada 15 kali perdamaian. Tapi, hasilnya sama selalu dilanggar warga Madura,” kata Usop saat pertemuan tokoh masyarakat Dayak dengan DPRD Kalteng.  Bahkan, saat pembuatan jalan Palangkaraya-Kasongan terjadi bentrok Dayak-Madura, tepatnya di Bukit Batu tahun 1983.
Setelah bentrokan reda, dibuatlah perdamaian antara tokoh Dayak dengan tokoh Madura.   Ada satu poin penting dalam perjanjian itu. Yakni, Warga Madura dengan sukarela akan meninggalkan Kalimantan Tengah jika melakukan pertumpahan darah terhadap warga dayak. Tapi, berkali-kali ada pertumpahan darah warga Madura jangankan pergi tapi makin banyak berdatangan ke Kalimantan. “Dokumen itu yanh kini sedang kami cari,” tambha Usop. Tragedi pertumpahan darah di Kalimantan terjadi tahun 1967, pasca G 30 S/PKI. Tragedi itu tak lepas dari ekor G 30 SPKI. Saat itu pemerintahan Soeharto menuduh Cina di Kalimantan Barat adalah komunis. Untuk mengenyahkan Cina komunis, Soeharto menggunakan salah satu etnis Dayak untuk membunuh Cina yang komunis dan pendukung Pasukan Gerilyawan Serawak (PGRS). Korban pun berjatuhan sebanyak 300 orang. Selebihnya, ratusan ribu Cina diungsikan. Setelah itu, bentrokan Dayak tidak dengan Cina, tapi dengan Madura. Dayak menuding perilaku warga Madura tak terpuji. Suka kekerasan, dan sering melakukan tindakan kriminal yang banyak merugikan warga Dayak. Bentrokan kecil dan besar antara dayak dan Madura di Kalimantan Tengah sejak 1983 sudah terhitung 15 kali. Tapi, selalu berakhir perdamaian. Sebelum kasus Kerengpangi dan Sampit, bentrokan besar terjadi tahun 1996 dan 1997 di Sangauleudo di Kalbar maupun Sambas. Dimana dua warga dayak ditusuk sampai tewas oarang Madura. Kerusuhan pun pecah, sedikitnya 1000 korban tewas. Dan sebanyak 2000 warga Madura diungsikan. (bh)

‘Kuluk,… Kuluk,… Kuluk…’,Esoknya Semua Tanpa Kepala

BOHONG, kalau Gubernur Kalteng Asnawi Agani mengatakan orang Madura yang tewas 200 orang, meskipun itu informasi yang datang dari Posko Sampit. Hal ini dikatakan sejumlah orang Madura yang ikut naik KRI Teluk Ende 517. Dalam pelayaran menyusuri Sungai Mentaya (70 km), ABK dan pengungsi bisa Melihat puluhan mayat yang mengapung di sepanjang sungai, dan sejumlah Bangunan rumah warga Madura dan Pasar Sampit/Pasar Ganal yang tinggal temboknya yang hangus. Dikatakan seorang pengungsi yang bekerja di penggergajian kayu, PT Sempagan Raya Sampit, Abdul Sari (30), bahwa yang tampak di sungai saja ada puluhan yang mengapung dan tersangkut di pinggir. Sementara yang hanyut dan tenggelam lebih dari 200 warga etnis Madura. “Ini baru yang di sungai, belum yang terserak di pinggir sepanjang Jl. Masjid Nur Agung saja tidak kurang dari 200 mayat,” katanya. Sementara di Jl. Sampit Pangkalan Bun, saat ini masih banyak mayat yang bergelimpangan di tepi jalan. Mayat-mayat itu hanya ditutupi dengan batu koral yang dibungkus karung sak. Tidak ada yang menolong untuk dimakamkan, kami tidak mungkin untuk melakukan itu. Sedang untuk bisa lolos dari kejaran dan tebasan mandau Dayak saja sudah bersyukur. Abdul Sari juga mengatakan, sekarang pasukan Dayak tidak lagi membedakan siapa yang akan dibunuh. Awalnya yang diserang hanya etnis Madura, tapi kini semua pendatang, termasuk orang Jawa, dan Cina. Mereka bukan hanya ditebas lehernya saja, tapi juga dipenggal jadi beberapa potong. Di mata etnis Madura, polisi setempat sudah kehilangan kepercayaannya lagi. Mereka (warga etnis Madura) mengaku, siangnya di sweeping dan senjatanya disita petugas, dan mereka (petugas) mengatakan, semua sudah aman dan tidak ada apa-apa lagi. Maka warga etnis Madura di Jl. Sampit Pangkalan Bun tenang-tenang saja dan percaya pada petugas. Ternyata malamnya diawali dengan suara kuluk,… kuluk,… kuluk,… sebentar kemudian pasukan Dayak muncul dan membunuhi warga Madura.
Tidak ada yang tersisa, mereka yang menyerah maupun yang lari dibunuh. Umumnya mereka diserang pada malam hari, ratusan Dayak dengan suara kuluk…, kuluk…, sambung-menyambung muncul dari segala penjuru. Esoknya warga etnis Madura mati mengenaskan dengan badan tanpa kepala lagi. Parebuk Menurut warga etnis Madura yang ikut KRI Teluk Ende, Sopian (56), warga yang banyak mati dari daerah Parebuk, Semuda. Karena warga Madura yang ada di sini tidak menghindar tapi melakukan perlawanan sengit. “Saat ini di sana yang tersisa tinggal wanita dan anak-anak,” kata Sopian. Sopian yang datang ke pengungsian dengan jalan menyusuri sungai mengatakan, dia berjalan sambil sembunyi-sembunyi di antara pohon hutan yang cukup lebat. Ternyata setelah 7 hari di pengungsian ia hanya melihat beberapa warga Madura dari Semuda. Berarti ada sedikitnya 500 orang Madura yang tewas melawan Dayak di Semuda. “Kalau masih hidup seharusnya perjalanan mereka tidak lebih dari satu atau dua hari saja,” kata Sopian. Sopian bersama pengungsi lain yang ada di pengungsian pun mengaku masih dibayang-bayangi pasukan suku Dayak. Bahkan ada isu bahwa kamp pengungsian di halaman Pemda Sampit akan diserbu oleh Dayak. Hal ini membuat warga Madura yang ada di pengungsian menjadi resah, di samping mereka sudah ketakutan, juga mereka sudah tidak memiliki senjata lagi. Menurut Kilan, sejumlah orang Dayak membawa mayat orang Madura dengan geledekan keliling kota. Tidak sampai di situ, geledekan yang berisi orang Madura ditinggal begitu saja di depan Polres Sampit, Jl. Sudirman.Kekesalan warga Madura terhadap oknum polisi di Polsek Jl. Ba Amang Tengah semakin menjadi, seperti yang diungkapkan oleh Somad yang mendatangi kantor Polsek. Ia minta perlindungan setelah dikejar-kejar oleh sekitar 50 Dayak, Somad minta diantar ke tempat pengungsian. Kapolsek bukannya menolong tapi justru memanggil Dayak yang ada di sekitar situ. Somad mengaku lari ke belakang, dengan melompat lewat pintu belakang Polsek ia akhirnya lolos lari ke semak-semak. Ia sempat merangkak sejauh 300 m sebelum lepas dari kejaran Dayak dan lari ke hutan. Dari hutan ini ia menyusuri tepian hutan dan akhirnya sampai ke tempat pengungsian. Ia pun bersyukur karena bisa ketemu dengan anak istrinya. Seorang pengungsi, Choiri (40), dari Pasuruan mengatakan, ada peristiwa yang sangat mengenaskan dari daerah Belanti Tanjung Katung, Sampit. Sebanyak 4 truk pengungsi Parengkuan yang dibawa oleh orang yang mengaku petugas dengan mengatakan akan dibawa ke tempat penampungan pengungsi di SMP 2, akhirnya dibantai habis. Ternyata mereka yang mengaku petugas adalah pasukan Dayak, orang Madura disuruh turun dan dibantai. “Jika tiap truk berisi 50 pengungsi berarti ada 200 pengungsi yang tewas dibantai,” kata Choiri. Choiri mengatakan, yang dibantai itu semuanya wanita dan anak anak.
Begitu jemputan yang kedua tiba, yang diangkut adalah orang laki-laki dewasa, justru mereka selamat tidak di tempat pengungsian karena dikawal oleh Brimob dari Jakarta. Liar Pengakuan seorang pengungsi, Titin (19), asli Lumajang, yang tinggal di Jl. Pinang 20 Sampit mengatakan, suaminya yang asli Dayak Kapuas yang kini ikut pasukan Dayak. Ia menceritakan, suaminya pernah bercerita padanya, mengapa orang Dayak menjadi pandai berkelahi dan larinya cepat bagai kijang. Awalnya suaminya enggan menjadi pasukan Dayak untuk membunuhi orang Madura. Tapi karena dihadapkan pada satu di antara dua pilihan, jadi pasukan atau mati, terpaksa suaminya memilih jadi pasukan Dayak. Saat itu ia disuruh minum cairan yang membuatnya ia menjadi berani, kemudian alisnya diolesi dengan minyak yang membuat ia melihat bahwa orang Madura itu berwujud anjing dan akhirnya harus diburu dan dibunuh. Makanya orang Dayak tidak punya takut, tidak punya rasa kasihan, ini menurut Titin karena sudah diberi minuman dan olesan minyak tertentu. Sehingga mereka mirip dengan jaran kepang yang sedang kesurupan, mungkin mereka kerasukan roh nenek moyangnya dan membunuh sesuai dengan perintah panglima perang suku Dayak. (R Dewanto Nusantoro)

Rabu, 05 September 2012

Kang Mas


Pagi itu aku beranjak dari tempat tidur. Segera aku berkemas-kemas untuk pergi ke sungai Dam di ujung desa tempat aku tinggal. Tikar pandan dan kain batik bermotif Rejeng ku bawa dengan kutumpuk pada satu ember hitam untuk ku bawa ke sungai. Rasanya begitu berat kaki ini untuk ku langkahkan.

Satu langkah, dua langkah, tiga langkah dan langkah demi langkah kaki ku akan segera sampai ke sungai Dam. Perlahan obrolan para ibu-ibu desa yang berada di sungai itu mulai terdengar. Hingga langkah berikutnya mata ku mulai melihat aliran air sungai Dam. Dan kini telah sampailah aku pada bibir sungai Dam. Satu persatu kain dan tikar ku keluarkan dari ember hitam yang ku bawa dari rumah tadi itu. Ku basahi kain dan tikar pandan itu dengan air sungai. Tikar yang seharusnya berbau pandan ini sudah tidak berbau wangi pandan lagi, melainkan bau amis, anyir, bau darah yang begitu menyengat. Dan gumpalan-gumpalan darah yang menempel pada kain dan tikar perlahan mencair dan mengikuti kemana air sungai dan darah akan mengalir.

“Mbak, mbok ya jangan melamun gitu! Mau saya bantu biar ndak kelelahan?”

“Oh ndak usah bu Sri, saya masih sanggup sendiri kog. Terimakasih ya sudah mau menawarkan bantuan.”

Suara Bu Sri begitu jelas terdengar di telingaku.

Mataku mulai melirikke arah kiri atas. Sedikit terlihat batu nisan yang masih baru. Mataku mulai berkaca-kacahingga aku tak menyadari bahwa kain yang sedang aku cuci itu hampir terbawa arus tenang sungai.
Aku masih tak percaya dengan itu semua. Seakan akan apa yang tengah aku alami ini hanyalah mimpi semata.

“Kangmas, apa kamu tidak mau untuk membuka mata lagi untukku? Darahmu yang telah ,membeku dan mengalir di sungai ini semakin membuatku merasa ndak ikhlas.”

“Mbaak,sudahlah jangan kau terus ingat-ingat dan jangan kau terlalu larut dalam kesedihan ini. Ikhlaskan saja dia mbak”

“Saya itu selalu berusaha seperti itu bu,tapi bagaimana lagi. Jujur saya belum bisa mengikhlaskan kangmas untuk pergi begitu saja”

“ya sudah lah mbak, lebih baik kamu lanjutkan dulu nyucimu itu.setelah itu kamu pulang dan beristirahatlah ya. Ingat jangan terlalu capek.”

“iya,terimakasih ya buu.”

Aku tak ingin terlalu lama di sungai ini, karena semakin siang sungai ini semakin sepi.

“sampai juga aku di rumah.”

Rasa berat hati dan tak ikhlas masih menyelimutiku dengan begitu hangat.
Tak terasa matahari sudah di atas kepala,begitu panas rasanya siang ini.
Aku menuju ke tempat tidur hanya untuk merebahkan diri dan beristirahat sejenak.

“Maaaasssss!!”

Tiba-tiba aku terbangun. Dan ternyata siang ini aku terbangun dari mimpi.

Bayang-bayang buruk begitu terlihat jelas ketika wajah kangmas berlumuran dengan darah. Bayangan kepala sebelah kiri kangmas terlihat sayatan luka yang tak beraturan. Merinding rasanya di kala itu aku duduk di dekatnya di dalam mobil ambulance Puskesmas. Nafas kangmas yang begitu terengah-engah. Jika Allah mengijinkan, aku sanggup untuk menggantikan posisi kang mas saat itu.

Aku harus menunggu di luar ruang Instalasi Gawat Darurat di Puskesmas ketika kang mas dibawa ke dalam ruang IGD. Isak tangis yang begitu dalam saat itu membuatku hingga sulit untuk bernafas. Didalam hati dan fikiran aku tak henti berharap dan berdoa kepada Allah agar kangmas tetap selamat.
Tak lama seorang suster perawat keluar dari ruang IGD

“keluarga saudara bapak Erwin.”

“iya sus,bagaimana keadaan suami saya? Dia ndak napa-napa kan sus? Dia baik-baik saja kan sus?”

“ibu yang sabar ya. Kami sudah berusaha dengan semampu kami, namun Allah sudah berkehendak lain. Kami tidak mampu menyelamatkan bapak Erwin lagi. Kami mohon maaf bu. Yang sabar ya buu”

“innalillahiwainnailaihirijiuun..”

Suara tangis yang jelas keluar dari mulutku hinggaku terbujur lemah tak berdaya hingga ku pingsan tak sadarkan diri.
Segera aku bangkit dan berlari untuk melihat wajah kangmas tanpa nyawa saat iu.
Segera aku dan almarhum kangmas menuju kerumah. Saat dirumah orang-orang desa sudah siap dengan segala uborampenya untuk menyambut duka.
Aku sudah tak tahan lagi dengan semua ini. Biar orang-orang desa yang mengurus semua ini. Hanya untuk bediri saja aku sudah tidak mampu. Suara-suara nasihat dari orang-orang desa tak terpengaruh bagiku untuk menerima semua ini.

Hingga pagi datang, aku masih terduduk diam di atas kasur dengan memeluk baju batik kesayangan kangmas. Ingin aku marah kepada Allah atas semua ini,namun itu semua percuma,Allah sudah merindukan Kangmas. Kangmas sudah tidak akan kembali lagi. Bagaimanapun juga aku harus tetap tabah menjalani itu semua.

Hingga sampai saatnya untuk kangmas menuju tempat peristirahatan yang terakhir.
Tenanglah kangmas di sana, aku akan selalu mendoakan kamu.
Aku akan segera menyusulmu, kangmas.

Selasa, 10 Juli 2012

SYUKURKU PADA-MU


Adalah hal yang tak seharusnya aku ungkapan. tetapi hal itulah yang membuatku menjadi sedikit untuk menutupi apa yang tengah terjadi padaku. aku hanyalah manusia biasa yang tak menginginkan hal kemunafikan sekecil apapun. aku manusia sama seperti kalian yang menginginkan lebih. aku menyukai ketika pada diri ku ada suatu masalah, namun sungguh aku bukan orang yang suka buat masalah hanya karena ingin menjadi pusat perhatian semata.
sampai detik ini aku masih belum bisa memberikan manfaat bagi orang-orang di sekelilingku.
namun ketika aku mencoba memberi yang terbaik,ada satu hal yang membuatku begitu kecewa pada kalian semua. peristiwa itu terjdi sekitar beberapa bulan lalu,tepatnya bulan Desember 2011 dimana aku terjatuh pingsan tak sadarkan diri. begitu piciknya orang itu yang tak tau etika dan sopan santun.
belum sempat ku jatuhkan tuduhan,orang itu begitu cepat merespon,sehingga seolah olah aku lah yang telah memfitnahnya.dengan tampang "muka dua"nya itu beberapa orang begitu mudah tertipu olehnya.
namun tak kunjung henti ku ucap syukur kepada Allah karena aku masih diberi perlindungan olehNYA.
sosok seorang senior bagiku adalah ia yang mampu untuk memberi contoh terpuji bagi juniornya. namun apalah daya, tak semua orang bisa seperti itu hanya karena suatu hal tertentu.
tapi dari itu semua aku tau bagaimana karakter tian insan manusia.
terimakasih ya Allah,....